..

..

BENARKAH PROYEK REKLAMASI HABIS TERJUAL DIBELI OLEH CHINA?


BENARKAH HASIL REKLAMASI TELAH DI KAVLING DAN HABIS TERJUAL,DIBELI OLEH CHINA DAN TIONGKOK SEBAGAI BENTUK AGENDA SISTEMATIS MENCHINAKAN INDONESIA?

Muqoddimah
Bismillaahirrohmaanirrohiim

Kelompok kelompok yang tidak bertanggung jawab selalu dan terus menerus menyebarkan berita melalui medsos,media online dan media lainnya akan rencana jahat Ahok-Jokowi sebagai biang kerok membanjirnya imigran tiongkok dan china masuk ke Indonesia.
Berikut contoh propagandanya yang sudah menyebar di masyarakat :
Awas Bahaya Penyusupan Cina Komunis Melalui Reklamasi!
RB, Jakarta-Habib Rizieq melalui website pribadinya mengunggah sebuah analisis yang menjadi viral. Analisis itu menyerukan agar umat islam dan warga Jakarta mewaspadai masuknya komunisme melalui warga asing.
Tulisan itu diberi judul “Selamat Datang China Komunis” dan diunggah pada 9/12 siang.
“”Selamat Datang” CHINA KOMUNIS”
REKLAMASI 17 Pulau Buatan yang 16 pulau rata-rata luas 50 Ha, kecuali Pulau G yang hanya 16 Ha, sehingga total luas Pulau Buatan selain pulau G adalah 800 Ha.
Jika yang dibangun hanya 80%, karena ada aturan 20% harus diperuntukkam bagi Ruang Hijau. Jadi, yg boleh dibangun adalah 80/100 = 800 Ha = 640 Ha, selain pulau G.
Di atas tiap 1 Ha lahan bisa dibangun 10 Tower Apartemen dengan daya tampung per Tower Apartemen adalah 1000 unit rumah tinggal, sehingga di atas lahan 640 Ha bisa dibangun 6.400 tower dengan daya tampung 6.400.000 unit rumah tinggal.
Jika tiap unit rumah berisi suami isteri dengan dua orang anak, maka jumlah penghuni seluruh Pulau Buatan selain Pulau G adalah 6.400.000 x 4 orang = 25.600.000 orang.
Semua unit rumah di Proyek Reklamasi diiklankan di Singapura, Taiwan, Hongkong, Macau, Beijing, dan kota-kota lain di Cina. Infonya semua unit sudah habis terjual kepada China Asing.
Kini, Presiden RI izinkan warga ASING untuk dapat HAK MILIK tanah dan tempat tinggal. Dan Kemenkumham RI dalam Temu Wicara di Beijing mengumumkan pendaftaran online bagi siapa saja yang mau jadi warga negara Indonesia.
Jadi, jika REKLAMASI tetap dijalankan, maka penduduk DKI akan dapat tambahan 25,6 juta penduduk baru dari China Komunis, artinya dua kali lipat penduduk Jakarta saat ini.
Belum lagi ditambah dengan kelompok mereka yang sudah lebih dulu tinggal di daratan Jakarta seperti Apartemen Ancol, Pantai Mutiara dan Pantai Indah Kapuk, dsb.
Ke depan melalui Pilkada Langsung mereka akan selalu memenangkannya.
“Selamat datang” China Komunis untuk kuasai Jakarta, selanjutnya Seluruh Indonesia.
INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI ROOJI’UUN …”
Netizen bernama Anton Nak Piayu menanggapi dengan menulis, “Istilah militernya perang Hibrida. Sebuah negara disusupi terlebih dahulu baru diserang. Contoh nyata pada kasus semenanjung Crimea krisis antara Ukraina dan Rusia.” (HG)


Artikel ini sempat menjadi viral,dan dengan sistem berbagi menyebar keseluruh media online,medsos dan media grup chatting.Setelah saya telusuri,ternyata awalnya berasal dari satu sumber saja,yaitu pernyataan dari Ketua FPI Habib Rizieq.

REKLAMASI HARUS DISTOP SELAMANYA ... !!!

1. Merusak ekosistim laut dan lingkungan hidup lainnya.

2. Pantai Jakarta terputus dari laut lepas.

3. Masyarakat Jakarta kehilangan pantai gratis untuk Rekreasi Rakyat.

4. Merusak wilayah lain karena dikeruk jutaan ton pasirnya untuk uruk teluk Jakarta.

5. Melenyapkan ruang pencaharian ribuan Nelayan Jakarta di sepanjang Pantai Jakarta.

6. Sebabkan penggusuran rakyat miskin sepanjang pantai Jakarta hanya untuk kepentingan akses perumahan elite di pulau-pulau buatan.

7. Peningkatan Sedimentasi (pengendapan) di muara-muara sungai Jakarta yang akan akibatkan banjir besar untuk ibu kota.

8. Reklamasi bertujuan untuk menyediakan perumahan elite untuk Asing dan Aseng yang ingin kuasai Jakarta, buktinya pengiklanannya gencar di Televisi China.

9. Proyek Reklamasi penuh dengan aroma korupsi dan pelanggaran berbagai prosedur serta menjadi icon kapitalisme.

10. Ke depan berpotensi akan ada lokalisasi dan legalisasi aneka kema'siatan seperti Judi dan Prostitusi serta Miras di pulau-pulau buatan a/n pariwisata.

Artikel ini juga sudah menyebar bagai virus di jagad dunia maya.Setelah ditelusuri sumbernya,ternyata juga dari satu orang saja.Si Habib rizieq sang katua FPI
Dan masih banyak lagi propaganda propaganda lainnya yang menyangkut masalah bahayanya Proyek Reklamasi.
Yang menjadi pertanyaan adalah :
-Benarkah informasi tersebut?dan bisakah dipertanggung jawabkan?
-Ada tendensi apa,sehingga begitu menggebu gebu menyebarkan berita tsb?
-Benarkah bertujuan murni membela kepentingan rakyat?atau ada maksud tersembunyi?
Saya tidak akan mengatakan bahwa apa yang di sebar ke berbagai media itu salah.Tapi saya akan memberikan informasi pembanding kepada pembaca,agar kita bisa menemukan Kebenaran yang sesungguhnya.


Kalau kita baca surat keputusan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama pada diktum ke tujuh bahwa Ijin reklamasi yang dimaksud adalah sebatas pembangunan Tanggul penahan,pengurugan material dan pematangan lahan hasil reklamasi untuk pembentukan pulau baru.
Jadi bukan perijinan mendirikan bangunan (IMB) seperti yang di gembar gemborkan pihak penyebar propaganda.
Jadi mana mungkin sudah habis terjual dibeli oleh orang China?sedangkan RAPERDA saja belum selesai dibahas.

Isu yang mengatakan bahwa Pluit City sudah memasarkan hasil reklamasinya ke penjuru dunia
Berikut pernyataan President Corporate marketing PT Agung Podomoro Land :
SuaraJakarta.co, JAKARTA – Vice President Corporate Marketing PT Agung Podomoro Land Tbk (APL), Indra Widjaja Antono menampik, bila pihaknya telah menjual berbagai bangunan di Pluit City (Pulau G), Teluk Jakarta.
Indra berdalih, yang dilakukan PT Muara Wisesa Samudra (MWS), anak perusahaan APL yang menggarap Pulau G, hanya menawarkan berbagai hunian dan lokasi bisnis ke pelanggan.
“Kita nggak jualan. Kita hanya menawarkan ke customer kita yang sebelumnya sudah pernah beli produk kita,” ujarnya kepada wartawan di sela buka puasa bersama di Pullman Hotel, Central Park, Jakarta Barat, Selasa (7/7).‎
“Misalnya, dia sudah punya di Kalibata, kita hanya memberitahukan, bahwa ada rencana lagi bangun di Pluit City. Itu namanya penawaran minat, masa penawaran minat saja enggakBOLEH?” imbuh dia sebagaimana dilansir RMOLJakarta.
Namun, hal tersebut berbeda dengan temuan di lapangan. Di lantai dasar Mal Baywalk, Pluit, Jakarta Utara, merupakan lokasi pemasaran berbagai produk Pluit City. 
Di sana, ada beberapa sales siap melayani masyarakat yang akan bertanya soal properti yang ditawarkan MWS. Sebagai gambar ilustrasi, juga terdapat maket sekitar seluas 2,5 meter x 7 meter.
Atas dasar itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, sudah melayangkan surat teguran sebanyak dua kali ke salah satu perusahaan milik taipan Trihatma Kusuma Haliman ini.
“Setahu saya, sudah dua kali diberikan surat peringatan. Cuma, ini domainnya Dinas Penataan Kota. Jadi, harus tanya ke Pak Iswan,” ujar Kabid Tata Kelola Kota dan Lingkungan Hidup DKI, Vera Revina Sari, beberapa waktu lalu. 

Sementara itu Direktur Eksekutif Jakarta Public Service (JPS) Mohammad Syaiful Jihad menyesalkan pernyataan pihak PT Agung Podomoro Land Tbk (APL) yang secara jelas membohongi publik.

Masalah adanya pelanggaran,penyalahgunaan surat keputusan sudah banyak terjadi di Indonesia.Terlepas apa yang dikatakan President Corporate Marketing PT Agung Podomoro Land itu adalah kebohongan untuk menutupi kesalahannya atau memang benar dia tidak memasarkan hasil reklamasi pulau G (pluit city).
Yang jelas pedoman Hukum kita adalah SK Gubernur DKI Jakarta No 2238 Tahun 2014
jadi seandainya pihak pengembang sudah melakukan aktifitas diluar keputusan tersebut berati telah melanggar Hukum dan harus di tindak Tegas.

Yang perlu di garis bawahi adalah Bentuk Propagandanya.
benar ada isu bahwa Pluit City telah memasarkan produknya,tapi itu bukan atas ijin dari Pemerintah.Karena sangat jelas surat keputusannya belum mengarah ke masalah ijin pembangunan.Apalagi pemasaran,masih sangat jauh.
Dan itu tidak bisa dikaitkan dengan isu menchinakan Indonesia.Karena itu bukan restu Pemda DKI,tapi ulah para pengembang yang telah melanggar ketentuan.
Mengenai bagaimana nanti prosedur kepemilikan bangunan hasil reklamasi masih dalam tahap Pembahasan.
Jadi berani saya katakan : Tidak benar adanya isu bahwa hasil reklamasi sudah di kavling dan habis terjual,dibeli oleh warga China.
Propaganda terebut hanya bermaksud menjatuhkan lawannya politiknya saja.dalam hal ini adalah Ahok.Sebab semenjak Ahok menjadi gubernur sudah sangat sulit mendapatkan lahan basah untuk di caplok.
Sehingga menciptakan opini publik sakan akan Ahok dan para pengembang reklamasi sudah menjual habis hasil Proyek Reklamasi.dan berujung pada China menguasai Indonesia,Rakyat dibikin mati pelan pelan.
Semoga bermanfaat
Alhamdulillahi robbilAlamiin


Previous
Next Post »